Tesis

Insidens dan faktor risiko pneumonia aspirasi pada anak dengan palsi serebral = Incidence and risk factors of aspiration pneumonia in children with cerebral palsy.

Latar Belakang: Masalah saluran napas, yaitu pneumonia aspirasi, merupakan masalah utama berkaitan dengan kualitas hidup, morbiditas, dan mortalitas pada anak palsi serebral. Faktor yang berperan terhadap timbulnya pneumonia aspirasi antara lain adalah kelemahan otot napas, gangguan koordinasi menelan, refluks gastro esofagus (RGE), status gizi, dan imunitas yang kurang baik. Namun, hingga kini belum ada data seberapa besar insidens pneumonia aspirasi pada anak dengan PS di Indonesia dan faktor risiko yang berhubungan. Tujuan: Mengetahui insidens pneumonia aspirasi pada anak dengan PS dan hubungan faktor risiko dengan kejadian pneumonia aspirasi. Metode: Penelitian ini adalah studi kohort prospektif untuk menilai insidens pneumonia aspirasi dan studi potong lintang untuk menilai faktor risiko pneumonia aspirasi. Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap dan Klinik Neurologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Cipto Mangukusumo. Waktu rekrutmen penelitian 1 Maret - 31 Maret 2015. Waktu pengamatan tanggal 1 April - 30 September 2015. Terhadap subyek dilakukan anamnesis, termasuk penilaian faktor risiko dengan Dysphagia Disorder Survey, pemeriksaan fisis, dan Röntgen toraks sebagai data awal, selanjutnya subyek diamati selama 6 bulan untuk mengevaluasi adanya pneumonia aspirasi. Hubungan bivariat antara kejadian aspirasi dan faktor risiko dilakukan dengan uji Fisher dan Mann-Whitney, sedangkan analisis multivariat dilakukan dengan regresi logistik. Hasil: Total subjek penelitian adalah 40 anak dengan PS. Dua subjek mengalami drop out karena meninggal dunia dan dua subjek loss to follow up sehingga terdapat 36 pasien yang berhasil diamati hingga enam bulan. Sebanyak 8 dari 36 (22,2%) pasien pada penelitian ini mengalami kejadian aspirasi, baik silent aspiration (5,5%) maupun pneumonia aspirasi secara klinis (19,4%). Derajat beratnya PS berhubungan dengan pneumonia dan silent aspiration (p = 0,040), sedangkan pneumonia dan silent aspiration tidak berhubungan dengan gangguan koordinasi menelan (p = 0,2) dan status gizi (p = 0,107), Simpulan: Insidens pneumonia aspirasi pada anak PS adalah 22,2% dengan derajat beratnya PS sebagai faktor risiko terjadinya PS
Kata kunci: pneumonia, aspirasi, derajat palsi serebral, disfagia, status gizi



Background: Respiratory problems, such as aspiration pneumonia, are major morbidities and mortalities in children with cerebral palsy and play major role in the quality of life of these children. Several risk factors may contribute to these problems, including respiratory muscle weakness, dysphagia, gastro-esophageal reflux disease, nutrition, and immune problem. Nevertheless, there are still no data on the incidence and risk factors of aspiration pneumonia in children with cerebral palsy in Indonesia. Aim: To determine the incidence and risk factors of aspiration pneumonia in children with cerebral palsy. Method: Incidence of pneumonia was studied prospectively and the prevalence of the risk factors was studied as cross-sectional. Subjects were recruited from March 1

2015 through Neurology Clinic and Pediatric Ward Cipto Mangukusumo Hospital. At baseline, we evaluate history, physical examination, risk factors using Dysphagia Disorder Survey, and chest X-ray to evaluate the incidence of silent aspiration. Subjects were followed-up for six months to determine the incidence of aspiration pneumonia. Analysis of the risk factors contributing to aspiration pneumonia were tested using Fisher’s exact test and Mann-Whitney. Multivariate analysis was tested using logistic regression. Result: A total of 40 children with cerebral palsy were recruited. Two subjects died during follow-up and two subjects were loss to follow-up giving a total of 36 subjects who completed the study. Eight out of 36 subjects (22,2%) had one or more episodes of aspiration, consisting of silent aspiration (5,5%) and clinically diagnosed aspiration pneumonia (19,4%). Gross motor function was statistically signifant as risk factor of aspiration pneumonia (p = 0,040), while dysphagia (p = 0,2) and nutritional status (p = 0,107) were not associated with pneumonia and silent aspiration. Conclusion: Incidence of aspiration pneumonia and silent aspiration in children with cerebral palsy is 22,2% with gross motor function as a risk factor.
Keywords: pneumonia, aspiration, cerebral palsy, gross motor function, dysphagia, nutritional status

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Cut Nurul Hafifah - Nama Orang
Sukman Tulus Putra - Nama Orang
Darmawan Budi Setyanto - Nama Orang

No. Panggil
T 15 382 FK
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xiv, 54 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T15382FKT15382FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Insidens dan faktor risiko pneumonia aspirasi pada anak dengan palsi serebral = Incidence and risk factors of aspiration pneumonia in children with cerebral palsy.

Related Collection